Green Grow: Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) untuk Pertanian Berkelanjutan

  • Aug 19, 2024
  • Webadmin Desa Glesungrejo, Baturetno, Baturetno

Wonogiri, 4 Agustus 2024, saat ini masih banyak yang mengeluhkan mengenai subsidi pupuk dari pemerintah relatif rendah dan semakin tahun semakin berkurang, padahal harga pupuk non subsidi sangat mahal. Saat ini serangan hama dan penyakit tanaman semakin banyak yang berakibat hasil panen rendah. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan bahan kimia seperti pestisida, pupuk kimia semakin tinggi.

Maka dari itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 280 Periode Juli-Agustus 2024 Universitas Sebelas Maret melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) untuk pertanian berkelanjutan yang dihadiri oleh seluruh warga Dusun Gondang dan Dusun Bulu desa Glesungrejo. Selain itu juga dihadiri oleh ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Glesungrejo, Kepala Desa Glesungrejo beserta jajarannya, dan perwakilan dari seluruh kelompok tani Desa Glesungrejo. Jadi total dari seluruh partisipan yang hadir dari acara tersebut sekitar 42 orang. Sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan di rumah warga tepatnya dusun Gondang yang dimulai pukul 08.00 – 11.00 WIB.

Melihat kasus yang seperti dijelaskan diatas tadi, KKN kelompok 280 UNS ingin mengurangi jumlah penggunaan pupuk kimia yang semakin tinggi dengan membuat pupuk organik yang ramah lingkungan dan tentunya menggunakan biaya yang murah. Ada banyak macam POC yang dapat dibuat. Tetapi dari kelompok 280 menggunakan 2 macam pembuatan pupuk yang paling mudah dikarenakan di Desa Glesungrejo belum pernah ada pelatihan seperti ini. 2 macam pupuk tersebut adalah Nitrobacter dan Booster. Nitrobacter sendiri adalah bakteri aerob yang mengikat Nitrogen bebas dari udara dan mengubah nitrit menjadi nitrat yang siap diserap oleh akar tanaman. Mereka bertanggung jawab untuk mengoksidasi nitrit menjadi nitrat, proses yang sangat penting untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman dan ekosistem.

Adapun manfaat dari Nitrobacter adalah :

(1) Mendukung pertanian berkelanjutan

(2) Meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen di tanah

(3) Berpotensi mengurangi dampak negatif dari pupuk kimia.

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

ALAT

1. Drum

2. Pengaduk kayu

3. Timbangan digital

4. Ember bekas cat

BAHAN

1. Tanah di bawah kandang kedalaman ±15cm sebanyak 500 gram

2. Tetes tebu ½ liter

3. Urea 500 gram

4. Air sumur 20 liter

Cara pembuatannya cukup mudah yaitu:

1. Cairkan urea dengan air

2. Campurkan larutan urea, tetes tebu, dan tanah kedalam ember berisi air sumur

3. Aduk hingga larut dan tercampur rata

4. Diamkan larutan 7-14 hari sampai jadi

5. Tanda sudah jadi akan tercium bau khas (seperti amoniak)

Sedangkan Booster sendiri adalah jenis pupuk yang diformulasikan khusus untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. Fungsi booster organik yang diaplikasikan pada tanaman untuk mensuplai unsur hara tanaman.

Adapun manfaat dari Booter sendiri adalah

(1) Meningkatkan pertumbuhan tanaman, baik tinggi maupu lebar

(2) Mempercepat proses pembungaan dan pembuahan

(3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasl panen

(4) Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit

(5) Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah. Lalu adapun untuk alat dan bahannya antara lain:

ALAT

1. Drum

2. Pengaduk kayu

3. Ember bekas cat

BAHAN

1. Air kelapa 20 liter

2. Telur bebek 2 butir

3. Tetes tebu 750 ml

4. EM4 atau decomposer ¼ liter

5. Susu murni 1 liter

Cara pembuatannya antara lain:

1. Kocok telur bebek hingga rata

2. Campurkan telor bebek dan semua bahan di dalam ember dan aduk hingga larut

3. Setelah larut, masukkan ke dalam jerigen dan disimpan

4. Tunggu hingga booster jadi ±10-14 hari sampai warna homogency/tercampur rata

Dilihat dari partisipasinya warga sangat antusias sekali dalam mengikuti acara tersebut. Banyak warga yang bertanya kepada narasumber terkait dengan penyiraman pada tanaman, waktu penyiraman pada tanaman, tanaman apa saja yang bisa di semprotkan, dll. Diharapkan dari program ini dapat membawa petani di desa Glesungrejo lebih maju dalam menggunakan pupuk organik dan mulai meninggalkan pupuk kimia yang berbahaya. Selain lebih aman juga lebih murah dari segi pengeluaran biaya. Misalnya Rp50.000 bisa mendapatkan 5kg pupuk kimia akan tetapi jika menggunakan pupuk organik bisa lebih dari 5kg bahkan bisa berlipat ganda.